Kekerasan
Remaja di Sekolah
Pengenalan
Tokoh
Ade
Puput sebagai Rika
Nadiah
Fatmasari sebagai Kiki
Nita
Prahar Sini sebagai Ibu Dewi
Siti
Fahriyanti sebagai Ibu Kiki
Prolog
Kiki
adalah seorang siswa yang periang dan menyenangkan. Orang tua Kiki pindah tugas
kerja dari Sukabumi ke Jakarta, sehingga Kiki juga harus pindah sekolah ke SMP
Citra Nusantara. Kiki sangat antusias dengan sekolah barunya. Dia berharap
mendapatkan teman baru yang baik. Akan tetapi, apa yang dipikirkan Kiki tidak
sesuai dengan kenyataan.
Dialog
Hari
pertama Kiki di sekolah baru...
Ibu Dewi :
“Selamat pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru. Silakan masuk
nak.”
Kiki :
“Iya bu.” (sambil memasuki ruangan)
Ibu Dewi :
“Silahkan perkenalkan diri”
Kiki :
(Sambil mengangguk) “ Selamat Pagi, Nama saya Arisa Rizki, dipanggil Kiki, Saya
dari Sukabumi. Salam kenal teman- teman”
Murid-murid : “Salam Kenal”
Ibu Dewi :
“Silahkan duduk di sana Kiki.” (sambil menunjuk kearah kursi yang telah
disediakan)
Kiki :
“Iya bu..” (sambil duduk di kursi)
Ibu Dewi :
“Ibu akan mempresensi kehadiran hari ini. Fatimah.“
Fatimah :
“ Hadir Bu.”
Ibu Dewi :
“Yurika”
Rika :
“Hadir...”
Ibu Dewi :
“Baiklah, pelajaran kita mulai...”
Seusai pembelajaran, saat istirahat.
Kiki mendekati teman sekelasnya untuk
berkenalan.
Kiki :
“Hai.. perkenalkan aku Kiki” (sambil menyodorkan tangan kanannya untuk
bersalaman)
Rika :
(dengan tatapan sinis) “Apa sih sok kenal banget ! “
Kiki :
(dengan bingung)
Rika :
“Duhhh..Dasar anak baru ! Sanaaa looo jauh-jauh. Nanti bau desannya nular!
Diiih Sana loooo!! “ (sambil mendorong kiki hingga terjatuh)
Kiki :
“Ma—Maaf .... “ (sambil menunduk)
Di rumah
Kiki :
“Assalamuaaikum Ma.”
Mama :
“Waalaikumsalam nak, gimana tadi sekolahnya? Teman-temannya menyenangkan Ki?”
Kiki :
“Emm, iiiya baik aja kok ma.”
Mama :
“Syukurlah kalau begitu.”
Keesokan harinya, ketika istirahat...
Rika :
“Hei anak baru! Mana makan siang gue?!”
Kiki :
(terkejut) “Emm eeee aku eee aku gak bawa bekal hari ini.”
Rika :
“Arrghh jangan bohong deh lo!” (mendorong bahu Kiki)
Kiki :
“Beneran Ka, aku gak bohong.”
Rika :
“Wong deso! Sini tas lo!” (Menarik tas Kiki dengan paksa dan menumpahkan semua
isi tas Kiki)
Kiki : “Jangan Ka.” (membereskan isi
tasnya)
Rika :
“Apaan nih isinya buku semua. Dasar kutu buku!” (mendorong Kiki sampai Kiki
terjatuh)
Kiki : “Astagfirullah....”
Rika :
(sambil menarik kerudung kiki) Heh ! Pokoknya besok lo harus bawain jatah makan
siang buat Gue! Ingat itu !
Kiki : “Iy—yaa Ka...“ (sambil
murung)
Keesokan
harinya, ketika pulang sekolah
Kiki : “Duuuhh... Mana yaa uang
ku...” (cemas)
Rika : “HEH ! Mana jatah gue? “
Kiki : “Anuu... uangku hilang
Rika... Ma—Maaf ..”
Rika :
“Dih ! Bilang aja kamu bohong kan ?! “ (sambil membongkar tas kiki)
Kiki :
“be—beneran .. ka.. gak ada“
Rika :
“Alaaaah ! Jadi Anak baru lo belagu banget sih ! “ (mendorong Kiki dengan
tasnya hingga terjatuh)
Kiki : “ Aku gak bohong Ka,, “
Rika :
“Udah Deh! Kalau Lo gak bawain jatah buat gue besok.. Liat aja nanti ! “
(sambil menendang tas kiki)
Rika
pun meninggalkan Kiki sendiri di koridor.
Kiki
: “ Hiks... Apa sih salah
aku... “ (sambil bersedih)
Ketika
sampai dirumah
Kiki : Assalamualaikum..
Mama : “Wa’alaikumsalam.. lho? Baju
kamu kok kotor nak? “
Kiki :
“hehe.. gapapa ma.. tadi Cuma jatuh. Kiki mau ganti baju dulu ya ma”
Ibunya
pun bingung melihat anaknya yang periang
menjadi pemurung.
Kiki
hanya mengurung dirinya dikamar sambil bersedih.
Keesokan
harinya
Mama : “Ki... sudah jam 7 ini.. kamu
gak sekolah?”
Kiki : “Kiki gak mau sekolah disitu
lagi maa..”
Mama : “ Lho? Kenapa Ki? Ada masalah di
sekolah?”
Kiki : “Pokoknya aku gak mau sekolah
ma. Gak mau.” (menangis)
Sudah
tiga hari Kiki tidak mau berangkat ke sekolah. Ibu Kiki bingung, khawatir, dan
cemas terhadap keadaan anaknya. Akhirnya, Ibu Kiki memutuskan untuk pergi ke
sekolah menanyakan permasalahan Kiki.
Mama : “Assalamuaikum.”
Ibu
Dewi : “Waalaikumsalam, silakan
masuk Ibu.”
Mama : “Saya ibu dari Arisa Riski.”
Ibu
Dewi : “Oh iya bu, ada apa ibu?”
Mama :
“Begini bu, saya ingin bertanya apakah Kiki ada masalah di sekolah?”
Ibu
Dewi : “Setahu saya, Kiki
baik-baik saja di sekolah.”
Mama :
“Tapi bu, Kiki sudah tiga hari tidak mau sekolah. Apakah dia ada masalah dengan
teman-temannya?”
Ibu Dewi :
(terkejut) “Astagfirullah, benarkah itu bu? Nanti saya akan mencari tahu
penyebabnya dan menanyakan kepada teman-teman sekelasnya.”
Mama : “Mohon bantuannya bu, saya cemas
dengan keadaannya.”
Ibu
Dewi : “Iya bu, saya akan membantu
semampu saya.”
Beberapa
jam kemudian...
Ketika
Ibu Dewi berjalan di koridor, beliau tidak sengaja mendangar suara orang
marah-marah.
Rika :
(memukul meja) “Cih, ke mana sih anak baru kampungan itu? Berani-beraninya dia
kabur. Awas saja kalau gue lihat batang hidungnya, gue remukin!!!”
Ibu
Dewi terkejut dengan apa yang didengarnya tadi. Kemudian beliau memanggil
Fatimah untuk menanyakan perihal yang terjadi pada Kiki di kelas. Akhirnya, Ibu
Dewi mengetahui sebab mengapa Kiki tidak ingin masuk sekolah lagi.
Keesokan
harinya....
Ibu
Dewi memanggil Rika ke ruang BK
Rika
: “Permisi Bu.. “
Ibu
Dewi : “Silahkan Masuk”
Rika : “Ada Apa bu, saya di
panggil?” (dengan perasaan cemas)
Ibu
Dewi : “Nak.. kamu ada masalah
dengan Kiki?”
Rika : “Masalah apa bu? Saya gak tau
bu... “
Ibu Dewi :
“Kemarin ibu ada dapat laporan dari teman sekelas kamu, katanya bahwa kamu
bermasalah dengan Kiki. Apakah itu benar?
Rika :
“Sa—saya gak ada masalah bu.. saya cuma ... saya Cuma... “ (dengan
tergagap-gagap)
Ibu Dewi : “ ada yang mengatakan bahwa kamu sempat membentak-bentak
Kiki saat jam istirahat... bukankah sebelumnya kamu telah berjanji agar tidak
berbuat kasar lagi kepada temen sekelasmu? Ini bukan pertama kalinya ibu
menegur kamu Rika. Apabila kamu melakukan perbuatan ini sekali lagi, maka ibu
akan memanggil orang tua kamu dan kamu akan diberi sanksi.”
Rika :
“Iy—ya Bu.. maaf.. saya tidak akan melakukannya lagi” (sambil menundukan
kepala)
Ibu Dewi :
“ Jangan ulangi lagi ya perbuatan mu itu Rika... Setiap orang pasti ingin
dihargai dan tidak ingin diintimidasi oleh orang lain. Tentunya apabila Rika
berada diposisinya Kiki saat ini, bukankah Rika juga tidak ingin diperlakukan
kasar seperti itu? Jadi mulai sekarang, Rika belajar untuk menghargai orang
lain ya.. “
Rika : “Iya Bu... Rika mengerti”
Ibu Dewi :
“ Apakah Rika mau ke rumah kiki untuk meminta maaf? Ibu akan menemani Rika ke
Rumah Kiki”
Rika : “ Iya bu, Rika Mau”
Kemudian
Ibu Dewi membawa Rika ke rumah Kiki untuk meminta maaf.
Ibu
Dewi : “ Assalamualaikum”
Mama : “Wa’alaikumsalam... Ibu Dewi..
silahkan masuk”
Ibu
Dewi pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Rika :
“Maaf tante... Saya telah berbuat yang tidak baik kepada anak tante”
Mama :”Iya
Rika.. tidak apa-apa. Yang penting sekarang Kamu bisa sadar bahwa perilaku kamu
tidak baik”
Ibu Dewi :”Saya
juga mau minta maaf Bu, karena kami pihak guru belum sepenuhnya melakukan
pengawasan atas kegiatan siswa kami”
Mama :”Iya
bu.. tidak apa-apa. Saya pun juga memahami keadaan sekarang ini. Mungkin saya
juga perlu memberikan perhatian serta lebih terbuka lagi dengan anak saya.”
Ibu
Dewi : “Iya Bu... “
Rika :” Apakah Kiki ada dirumah, tante? Saya ingin
meminta maaf secara langsung kepada Kiki.
Mama :”Iya ada kok nak... sebentar ya..
ibu panggillkan Kiki dulu.”
Kemudian
Ibunya Kiki memanggil Kiki. Dengan perasaan cemas dan takut, Kiki menghampiri
Rika dan Ibu Dewi yang telah duduk di ruang tamu.
Seraya
bersalaman dengan ibu Dewi dan Rika, Mama Kiki memberi penjelasan
Mama :
“Sayang.. Ini Rika teman sekelasmu ingin meminta maaf karena telah berbuat hal
yang tidak sepantasnya kepada kamu”
Rika :
“Iya.. Ki.. Maaf ya.. aku sudah berlaku kasar dengan kamu. Aku harap kamu bisa
menerima maafku ini”
Kiki :”Iyaa..
Rika.. tidak apa-apa..” (sambil tersenyum)
Ibu Dewi :
“Kiki, lain kali, kalau ada masalah, kamu bisa menceritakannya kepada orang
tuamu ataupun ibu agar masalah tersebut dapat kita selesaikan bersama secara
baik-baik. Kamu tidak perlu merasa takut.”
Mama :
“Benar apa yang dikatakan Ibu Dewi nak.”
Kiki :
“Iya ma, bu, Kiki minta maaf karena membuat mama cemas.”
Rika :”Aku
harap kita bisa mulai dari awal lagi... aku mau jadi teman kamu Ki”
Kiki : “benarkah itu Ka? Aku juga
ingin menjadi teman kamu “
Kemudian
mereka saling berjabat tangan. Kiki yang semula takut untuk pergi ke sekolah
akhirnya mau bersekolah kembali.
Epilog
Komunikasi
yang terbuka merupakan salah satu solusi untuk kasus-kasus kekerasan di
kalangan pelajar. Oleh karena itu, perlu dibangun komunikasi yang terbuka
antara guru, orang tua, dan murid.
--SELESAI--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar