Selasa, 12 Mei 2015

Satuan Acara Penyuluhan Tentang Anemia pada Ibu Hamil

SAP ANEMIA PADA IBU HAMIL

Topik                           : Anemia 
Sub Topik                    : Anemia Pada Ibu Hamil
Sasaran                        : Ibu Hamil
Target                          : Ibu Hamil
Hari/tanggal                : Senin, 27 April 2015
Waktu                         : 15 menit
Tempat                        : Gedung Badan Pelatihan Kesehatan Banjarbaru
Penyuluh                     : Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

A.      Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum
Setelah diadakan penyuluhan tentang Anemia dalam kehamilan selama 15 menit, diharapkan ibu hamil dapat mengerti dan memahami tentang anemia pada ibu hamil.
2.      Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan tentang anemia dalam kehamilan selama 15 menit, ibu hamil dapat menjelaskan tentang:
a.       Apa pengertian dari Anemia pada ibu hamil
b.      Apa saja penyebab anemia pada ibu hamil
c.       Apa tanda dan gejala pada ibu hamil
d.      Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
e.       Faktor resiko penyebab anemia pada ibu hamil
f.       Faktor Predisposisi timbulnya anemia
g.      Apa dampak anemia terhadap kehamilan
h.      Cara pencegahan anemia pada ibu hamil
i.        Cara Meningkatkan Asupan Fe dan Asam Folat

B.     Strategi Pelaksanaan :
Metode            : ceramah dan diskusi
Media              : leaftlet

C.    Garis besar materi
1.      Apa pengertian dari Anemia pada ibu hamil
2.      Apa saja penyebab anemia pada ibu hamil
3.      Apa tanda dan gejala pada ibu hamil
4.      Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
5.      Faktor resiko penyebab anemia pada ibu hamil
6.      Faktor Predisposisi timbulnya anemia
7.      Apa dampak anemia terhadap kehamilan
8.      Cara pencegahan anemia pada ibu hamil
9.      Cara Meningkatkan Asupan Fe dan Asam Folat

D.    Proses Pelaksanaan
No.
Kegiatan
Penyuluh
Peserta
Waktu
1.
Pendahuluan
o   Salam pembuka
o   Menyampaikan tujuan penyuluhan
o   Menjawab salam
o   Menyimak
o   Mendengarkan
2 menit
2.
Kerja
o   Penyampaian garis besar materi anemia
o   Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
o   Menjawab pertanyaan
o   Evaluasi
o    Mendengarkan dengan penuh perhatian
o    Menanyakan hal-hal yang belum jelas
o    Memperhatikan jawaban dari penceramah
o    Menjawab pertanyaan
11 menit
3.
Penutup
o   Menyimpulkan
o   Salam penutup
o   Mendengarkan
o   Menjawab salam
2 menit


E.     Setting Tempat :
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penceramah membentuk huruf  U 

F.     Pengorganisasian :
1.        Pembawa acara       : Indah Wijiyanti
2.        Pemateri                  : Nita Prahar Sini
3.        Moderator               : Ade Puput
4.        Notulis                    : Siti Fahriyanti
5.        Fasilitator                :
6.        Observer                 : 


















MATERI

A.    Pengertian Anemia
Anemia kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11% pada trimester 1 dan 3 kadar < 10,5% pada trimester 2. Nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi,terutama pada trimester 2 (Prawirohardjo,2002).
Anemia adalah penurunan kuantitas sel sel darah merah dalam sirkulasi , abnormalitas kandungan hemoglobin sel darah merah , atau ke duanya (Corwin, EJ,2009).
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi di dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi untuk eritropoesis tiak cukup yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (serum iron) dan jenuh transferin menurun, kapasitas total besi meninggi dan cadangan dalam sumsum tulang serta di tempat lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali (Rukiyah, AY. 2010.)

B.     Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
1.      Kurang gizi ( malnutrisi )
2.      Kurang zat besi dalam diit
3.      Malabsorpsi
4.      Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
5.      Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain.




C.    Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala anemia dapat berupa :
1.      Perasaan mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunglai (5L)
2.      Sakit kepala, konsentrasi hilang
3.      Mual muntah, anoreksia
4.      Sering ngantuk
5.      Napas pendek (pada anemia yang parah)
6.      Kulit, mukosa, gusi, kuku jari, dan telapak tangan pucat
7.      Takikardi atau murmur lambat (pada anemia parah)
8.      Lidah licin, rambut dan kuku rapuh (pada animea yang parah)

D.    Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
1.      Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
2.      Anemia karena perdarahan
3.      Anemia karena radang/ keganasan
4.      Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang
5.      Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek
6.      Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan
7.      Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel sabit

E.     Faktor resiko penyebab anemia pada ibu hamil
1.      Umur < 20 tahun atau > 35 tahun
2.      Pendidikan rendah
3.      Perdarahan akut
4.      Pekerja berat
5.      Konsumsi tablet penambah darah < 90 butir
6.      Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi





F.     Faktor Predisposisi timbulnya anemia
Faktor predisposisi timbulnya anemia antara lain :
1.      Ketidakpatuhan dalam konsumsi Fe
Kepatuhan adalah suatu perilaku dari seseorang secara tepat dan periodik untuk melakukan aktivitasnya. Perilaku kepatuhan berobat seseorang yang berkaitan dengan sakit dan dengan penyakitnya, sistem pelayanan, kesehatan dan pengobatan (Notoatmodjo, 1993, dalam Warni, 2006).
Efek samping mengonsumsi Fe berupa gangguan perut pada pemberian oral menurunkan kepatuhan secara masal, ternyata rata-rata hanyan 15 tablet yang dipakai oleh wanita hamil.
2.      Kebutuhan yang meningkat semasa kehamilan
      Kebutuhan ibu selama kehamilan ialah 8000mg besi, diantaranya 300mg untuk janin plasenta dan 500mg untuk pertambahan eritosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3mg besi/hari.
3.      Infeksi kronik, penyakit hati dan thalasemia.

G.    Dampak anemia terhadap kehamilan
            Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko, menurut penelitian tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian perinatal meningkat. Perdarahanan terpartum dan Post partum lebih sering di jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemia tidak dapat mentoleransi kehilangan darah.Dampak anemia pada kehamilan bervariasi meliputi :
1.      Abortus
2.      Persalinan preterm/sebelum waktunya
3.      Proses persalinan lama
4.      Perdarahan setelah persalinan
5.      Syok
6.      Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
7.      Payah jantung
8.      Bayi lahir prematur
9.      Kematian ibu
10.  Bayi cacat bawaan
11.  Kekurangan cadangan besi
12.  Kematian janin  

H.    Cara Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
1.      Dengan meminum 1 tablet tambah darah setiap hari begitu diketahui bahwa ibu tersebut hamil dan dinasihatkan untuk mengkomsumsi sayuran hijau. Mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan memperbanyak konsumsi makan yang mengandung zat besi seperti sayur mayur dan buah-buahan.
2.      Memakan  makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.
3.      Memakan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat besi.
4.      Mengindari  minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
5.      Dengan mengantur jarak kelahiran dan membatasi kehamilan dengan menjadi peserta KB.

I.       Cara Meningkatkan Asupan Fe dan Asam Folat
1.      Konsumsi protein hewani (daging, unggas, seafoods, telur, susu, dan hasil olahannya)
2.      Konsumsi makanan sumber asam folat (Asparagus, bayam, buncis, hati sapi, kapri, kacang tanah, orange juice, almond, beras merah/tumbuk, kembang kol, telur, selada, sereal instant)
3.      Meningkatkan asupan buah berwarna jingga dan merah segar (jeruk, pisang, kiwi, semangka, nanas)
4.      Mengkonsumsi makanan fortifikasi (susu, keju, es krim, makanan berbasis tepung)
5.      Konsumsi vitamin C, untuk meningkatkan aborsi Fe dalam usus
6.      Konsumsi makanan sumber vitamin B12 (daging, hati, ikan, makanan fermentasi,yogurt, udang, susu)
7.      Jika perlu ditambahkan suplemen vitamin B12, Fe dan vitamin C.
8.      Konsumsi sayuran hijau paling tidak 3 porsi/hr
9.      Konsumsi sari buah yang kaya vitamin C minimal 1 gls/hr



















DAFTAR PUSTAKA

Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologis. EGC : Jakarta.
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta
Prawirohardjo, S. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Noenatal. Yayasan Bina Pustaka : Jakarta
Rukiyah, AY. 2010. Asuhan Kebidanan IV.  TIM : Jakarta.
http://eprints.ums.ac.id/20980/2/03._Bab_1.pdf
http://khabatularifyah.blogspot.com/2012/04/sap-anemia-pada-ibu-hamil.html